Minggu, 23 Desember 2012

makalah straregi pembelajaran penjas


MAKALAH
STRATEGI PENJAS
TENTANG
KERANGKA PEMBELAJARAN PENJASORKES”

Description: images.jpg

Oleh:
1.      BIRRUL WALIDAINI                    16807/2010
2.      RENA HARYUNI                            16808/2010
3.      DERITO PITRAH                           16845/2010
4.      SARWEDI EKA PUTRA               55859/2010

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM STUDI PENJASKESREK
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “KERANGKA PEMBELAJARAN PENJASORKES” Kami menyadari tanpa kerja sama antara  penulis serta beberapa informasi dari internet, kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia membantu, sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik dan waktu yang tepat.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini yang akan datang.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

                                                                                    Padang,   Oktober 2012

                                                                               Penulis







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR……………………………..….......................................…….…………….      .....i
DAFTAR ISI…………………………......................................…………………………………........ii
BAB I. PENDAHULUAN……………........................................………………………………….....1
A.     Latar Belakang……………….......................................……………………………………       .....1
B.     Rumusan Masalah…………......................................…………….………………………...      .....1
C.     Tujuan …………………….......................................…………..…………………………......1
BAB II. PEMBAHASAN………...........................................................................................................1
A.    perumusan materi  dalam pembelajaran penjasorkes ............................................2
B.     Bagaimana pemilihan metode dalam pembelajaran penjasorkes...........................4
C.    Apa saja organisasi pembelajaran penjasorkes........................................................5

BAB III. PENUTUP   ...…………………………………….....................................…………....7
A.     Kesimpulan     ...………………………………….....................................………………7
B.     Saran ……………………………………………....................................………………........7
C.     Daftar pustaka………………………………………………………………………………...8

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Cara belajar itu sangat penting baik di dunia pendidikan ataupun di kegiatan-kegiatan non kependidikan. Diantaranya salah satu pengertian pendidikan jasmani, adalah pendidikan melalui aktifitas fisik untuk menghasilkan kemajuan yang menyeluruh, kualitas diri individu baik fisik, mental, dan emosional. Dimana pendidikan jasmani mempelajari hubungan antara gerakan tubuh manusia dengan pikiran dan jiwa, seperti pengaruh latihan fisik terhadap pertumbuhan dan perkembangan (Bucher, 1995 : 118).  Guru pedidikan jasmani adalah pendidik yang merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran pendidikan jasmani, menilai hasil pembelajaran pendidikan jasmani, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Keberadaan guru pendidikan jasmani dalam kehidupan setiap olahragawan  dalam mengenal dunia olahraga amatir dan  profesional sangat diperlukan. Tanpa guru pendidikan jasmani, tidak akan muncul  pelatih dan atlit yang berprestasi yang pintar untuk membawa harum bangsa dan negara ini. Semua orang pasti mengakui jasa seorang guru pendidikan jasmani, walaupun hanya di dalam hati.
B.     Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas dapat kami ambil masalahnya yaitu:
-          untuk mengetahui perumusan materi apa saja dalam pembelajaran penjasorkes itu?
-          Bagai mana pemilihan metode dalam pembelajaran penjasorkes?
-          Apa saja organisasi pembelajaran penjasorkes.?

C.    Tujuan pembuatan makalah
Dari rumusan masalah diatas maka kami meberikan tujuan dari kami membuat makalah ini yaitu:
-          untuk mengetahui perumusan materi apa saja dalam pembelajaran penjasorkes itu.
-          Untuk mengetahui Bagai mana pemilihan metode dalam pembelajaran penjasorkes itu.
-          Untuk mengetahui Apa saja organisasi pembelajaran penjasorkes itu.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Perumusan  materi  dalam pembelajaran penjasorkes
untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh: indikator: peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.  Materi pembelajarannya: ciri-ciri kehidupan: nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi ,iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.
Pembelajaran mengandung makna kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan matode/strategi yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Metode dan strategi pembelajaran sering digunakan secara bergantian untuk menjelaskan makna yang sama. Terdapat 4 hal yang menjadi urusan strategi pengelolaan pembelajaran, yaitu :
1.      Penjadwalan Penggunaan Strategi Pembelajaran
Penjadwalan penggunaan suatu strategi atau komponen suatu strategi, baik itu untuk strategi pengorganisasian pembelajaran maupun strategi penyampaian pembelajaran, merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan pembelajaran. Penjadwalan pengorganisasian pembelajaran biasanya mencakup pertanyaan kapan dan berapa lama seorang siswa/mahasiswa menggunakan setiap komponen strategi pengorganiasasian, sedangkan penjadwalan strategi penyampaian biasanya melibatkan keputusan, seperti kapan dan untuk berpa lama seorang siswa/mahasiswa menggunakan jenis media.
2.       Pembuatan Catatan Kemajuan Belajar
Pembuatan catatan tentang kemajuan belajar siswa penting sekali bagi keperluan pengambilan keputusan-keputusan yang terkait dengan strategi pengelolaan. Keputusan apapun yang diambil harus didasarkan pada informasi yang lengkap mengenai kemajuan belajar siswa/mahasiswa. Keputusan memilih dan menggunakan suatu komponen strategi pengorganisasian juga sebaiknya didasarkan pada kemajuan belajara siswa/mahasiswa.
Catatan tentang kemajuan belajar siswa/mahasiswa juga diperlukan untuk mengambil keputusan mengenai perlu tidaknya siswa/mahasiswa tertentu diberikan strategi motivasional lanjutan.
 Kemajuan belajar siswa/mahasiswa biasanya juga dapat digunakan untuk menaksir keefektifan suatu strategi pembelajaran. Catatan tentang kemajuan belajar siswa/mahasiswa ini dapat digunakan sebagai informasi untuk mengambil keputusan mengenai perlu tidaknya ada perbaikan strategi pembelajaran (strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan). Taksiran yang tepat akan amat membantu pemilihan strategi pembelajaran yang optimal.
3.      Pengelolaan Motivasional
Bagian ini adalah merupakan bagian yang amat penting dari pengelolaan interaksi siswa/mahasiswa dengan pembelajaran. Kegunaannya adalah untuk meningkatkan dan sekaligus untuk mempertahankan motivasi belajar siswa/mahasiswa. Sebagian besar bidang studi sebenarnya memiliki daya tarik untuk dipelajari, namun pembelajaran gagal menggunakannya seabagai alat motivasional. Akibatnya bidang studi kehilangan daya tariknya, dan yang tinggal hanya kumpulan fakta, konsep, prosedur atau prinsip yang tidak bermakna.
Ada komponen-komponen strategi pembelajaran variable motivasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar suatu bidang studi. Penggunaan strategi pengorganisasian dan penyampaian pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa/mahasiswa dihipotesiskan memiliki pengaruh motivasional yang tinggi pada belajar siswa/mahasiswa.
4.      Kontrol Belajar
Kontrol belajar merupakan bagian penting untuk mempreskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran. kegunaannya adalah untuk menetapkan agar pembelajaran benar-benar sesuai dengan karakteristik perseorangan. variabel ini mengacu pada kepada kebebasan siswa/mahasiswa melakukan pilihan pada bagian ini yang dipelajari, kecepatan belajar, komponen strategi pembelajaran yang dipakai, dan strategi kognitif (berpikir) yang digunakan.
Keempat aspek ini dapat member petunjuk bagaimana cara ,mengelola pembelajaran. Strategi pengelolaan yang berurusan dengan control belajar banyak terkait dengan aspek penjadwalan, misalnya kapan memilih bagian isi yang akan dipelajari sebaiknya diberikan kepada siswa/mahasiswa, bagian isi mana sebaiknya dipelajari terlebih dulu, dan bagaimana menata pembelajaran untuk siswa/mahasiswa yang termasuk kelompok cepat, sedang dan lambat dan sebagainya.
Pengaruh Karakteristik Dalam Menetapkan Strategi Pengelolaan
Faktor kondisional yang paling berpengaruh dalam menetapkan strategi pengelolaan adalah karakteristik siswa/mahasiswa. Karakteristik siswa/mahasiswa juga menjadi pertimbangan pokok dalam pengelolaan strategi penyampaian.
B.     Pemilihan  metode dalam pembelajaran penjasorkes
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang dipilih. Karena itu pendekatan pembelajaran dan metode yang di integrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
a.       Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, pembelajaran langsung, pemecahan masalah dsb.
b.      Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, observasi, tanya jawab dsb.
Strategi Penyampaian Isi Pembelajaran
Strategi penyampaian (delivery strategy) mengacu pada cara-cara yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa/mahasiswa dan sekaligus untuk menerima serta merespon masukan-masukan dari siswa/mahasiswa.
Secara lengkap ada 3 komponen yang perlu diperhartikan dalam mempreskripsikan strategi penyampaian, yaitu :
1.      Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa/mahasiswa, apakah itu orang, alat atau bahan.
2. Interaksi Siswa/mahasiswa Dengan Media
Komponen strategi penyampaian pembelajaran yang mengacu kepada kegiatan apa yang diakukan oleh siswa/mahasiswa dan bagaimana peranan media dalam merangsang kegiatan belajar itu.

3. Bentuk (Struktur) Belajar Mengajar
Komponen strategi pembelajaran yang mengacu kepada apakah siswa/mahasiswa belajar dalam kelompok kecil, perorangan, ataukah mandiri. Dalam menetapkan manakah yang lebih dahulu ditetapkan dari ketiganya, tidak ada deskripsi yang baku mengenai hal itu. Ketiganya harus dipertimbangkan secara serentak, dan titik awalnya dapat dimulai dari salah komponen. Bila dimulai dari media pembelajaran, maka bentuk belajar mengajar harus disesuaikan dengan media yang telah ditetapkan, dan akhirnya kegiatan belajar siswa/mahasiswapun harus dijabarkan dari kedua komponen ini. Bila diputuskan untuk memilih bentuk belajar-mengajar lebih dulu, maka kedua komponen harus menyesuaikan. Untuk membentuk suatu kesatuan stretegi penyampaian pembelajaran yang efektif, komponen apapun yang ditetapkan pertama kali harus berpijak pada tujuan khusus pembelajaran, karakteristik isi, karakteristik siswa/mahasiswa, serta kendala yang nyata ada.
C.    Organisasi  pembelajaran penjasorkes
Organisasi belajar atau organisasi pembelajaran adalah suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self  learning) sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul.
Pedler, Boydell dan Burgoyne mendefinisikan bahwa organisasi pembelajaran adalah “Sebuah organisasi yang memfasilitasi pembelajaran dari seluruh anggotanya dan secara terus menerus mentransformasikan diri”. • Menurut Lundberg (Dale, 2003) menyatakan bahwa pembelajaran adalah “suatu kegiatan bertujuan yang diarahkan pada pemerolehan dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan serta aplikasinya”. • Menurut Sandra Kerka (1995) yang paling konseptual dari learning organization adalah asumsi bahwa ‘belajar itu penting’, berkelanjutan, dan lebih efektif ketika dibagikan dan bahwa setiap pengalaman adalah suatu kesempatan untuk belajar.
Strategi pengorganisasian isi pembelajaran tingkat makro oleh Reigeluth, Bunderssen, dan Merrill (1977) sebagai structural strategy, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta-fakta, konsep prosedur-prosedur, atau prinsip-prinsip yang berkaitan.
Langkah-langkah penataan isi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Penyajian kerangka isi
Pembelajaran dimulai dengan penyajian kerangka isi, struktur yang memuat bagian-bagian yang paling penting dari isi/pesan yang akan diajarkan
2. Elaborasi tahap pertama
Elaborasi tahap pertama adalah mengelaborasi tiap-tiap bagian yang ada dalam kerangka isi, mulai dari bagian yang terpenting. Elaborasi tipa-tiap bagian diakhiri dengan rangkuman dan pensintesis yang hanya mencakup isi yang baru saja diajarkan.
3. Pemberian rangkuman dan pensintesis eksternal
Pada akhir elaborasi tahap pertama diberikan rangkuman dan diikuti dengan pensintesis eksternal. Rangkuman berisi pengertian-pengertian singkat mengenai konstruk-konstruk yang diajarkan dalam elaborasi, dan pensistesis eksternal menunjukkan :
a. Hubungan-hubungan penting yang ada antar bagian yang telah dielaborasi
b. Hubungan antara bagian-bagian yang telah dielaborasi dengan kerangka isi.
4. Elaborasi tahap kedua
Setelah elaborasi tahap pertama berakhir dan diintegrasikan dengan kerangka isi, pembelajaran diteruskan keelaborasi tahap kedua yang mengelaborasi bagian pada elaborasi tahap pertama dengan maksud membawa siswa/mahasiswa pada tingkat kedalaman sebagaimana ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. Seperti halnya dalam elaborasi tahap pertama, setiap elaborasi tahap kedua disertai dengan rangkuman dan pensintesis internal.
5. Pemberian rangkuman dan pensintesis eksternal
Pada akhir elaborasi tahap kedua, diberikan rankuman dan pensintesis eksternal, seperti pada elaborasi tahap pertama.
6. Setelah semua elaborasi tahap kedua disajikan, disintesiskan, dan diintegrasikan ke dalam kerangka isi.
7. Pada tahap akhir pembelajaran, disajikan kembali kerangka isi untuk mensintesiskan keseluruhan isi bidang studi yang telah diajarkan.
Berikut ini adalah tahapan yang perlu dilewati dalam proses pengembangan penataan isi pembelajaran :
1. Menetapkan tipe struktur orientasi
2. Memilih dan menata isi ke dalam strukturnya
3. Menetapkan isi penting yang akan dimasukkan dalam kerangka isi
4. Mengidentifikasi dan menetapkan struktur pendukung
5. Menata urutan elaborasi
6. Merancang kerangka isi, tahapan elaborasi, dan pensintesis.















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Perumusan  materi  dalam pembelajaran penjasorkes
untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh: indikator: peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.  Materi pembelajarannya: ciri-ciri kehidupan: nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi ,iritabilitas, bernapas, dan ekskresi. Terdapat 4 hal yang menjadi urusan strategi pengelolaan pembelajaran, yaitu :
1.      Penjadwalan Penggunaan Strategi Pembelajaran
2.      Pembuatan Catatan Kemajuan Belajar
3.      Pengelolaan Motivasional
4.      Kontrol Belajar
2.      Pemilihan  metode dalam pembelajaran penjasorkes
3.      Organisasi  pembelajaran penjasorkes
Berikut ini adalah tahapan yang perlu dilewati dalam proses pengembangan penataan isi pembelajaran :
1. Menetapkan tipe struktur orientasi
2. Memilih dan menata isi ke dalam strukturnya
3. Menetapkan isi penting yang akan dimasukkan dalam kerangka isi
4. Mengidentifikasi dan menetapkan struktur pendukung
5. Menata urutan elaborasi
6. Merancang kerangka isi, tahapan elaborasi, dan pensintesis.
B.     Kritik dan Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa banyaknya kekurangan, maka dari itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam penyempurnaan makalah ini.




Daftar pustaka




http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_belajar


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar